Banjir Protes! Fans SEVENTEEN Kepung HYBE dengan Truk dan Pesan Pedas

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Hubungan antara fans SEVENTEEN (Carats) dan agensi mereka, Pledis Entertainment di bawah naungan HYBE Labels, makin memanas.

Pada Selasa, 25 Juni 2025, para penggemar mengirimkan truk protes ke kantor pusat HYBE sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap agensi. Truk tersebut tampil mencolok dengan berbagai banner LED berisi pesan tegas untuk HYBE dan Pledis. Beberapa isi pesannya antara lain:

• “Kami bahkan harus memperjuangkan hak untuk istirahat. Kami akan terus melawan.”

Tulisan menarik:

• 

  Ilmuwan Temukan Cara Baru Cegah Malaria! Bukan Dibunuh, Nyamuk Kini Diobati 
• 

  Jangan Keliru, Ini Perbedaan Matcha dan Green Tea yang Sering Dianggap Sama
• 

  Kenalan dengan Maia Kealoha, Si Bintang Cilik yang Mencuri Hati di Live-Action 'Lilo & Stitch'!

• “Fans yang selalu melindungi grup, tapi perusahaannya justru lepas tangan.”

• “Pendapatan tur 6 bulan SEVENTEEN tembus 167 miliar won. Apa perusahaan sudah benar-benar melindungi hak mereka?”

• “Skor album cuma 1 poin? Distribusi pun nggak jelas.”

• “Skor siaran: 0. Album: 0. Perlindungan: 0. Pledis: 0 poin.”

Kontroversi Picu Amarah Penggemar

Para penggemar menyoroti kurangnya perlindungan hukum terhadap SEVENTEEN dari serangan antifans, serta manajemen album yang mereka anggap amburadul. Mereka juga kecewa dengan penanganan peluncuran album HAPPY BURSTDAY yang dianggap tidak maksimal mulai dari pengiriman yang tertunda sampai pre-order yang dibatasi saat masa promosi.

Banyak fans juga menuntut transparansi soal langkah hukum yang katanya sudah dilakukan sejak lama. “Katanya udah nuntut, tapi hasilnya mana?” tulis salah satu banner. Bahkan ada ancaman tegas dari fans: “Kalau nggak ada hasil kali ini, truk berikutnya akan parkir di depan rapat pemegang saham. Ingat, ini uang yang kami bantu hasilkan.”

Carats juga mendesak Pledis agar segera ambil langkah nyata. “Kalau mau jadi agensi terpercaya, mulai dulu dari tindakan hukum,” tulis mereka.

Meski SEVENTEEN terus meraih kesuksesan internasional, fans merasa sikap diam perusahaan bisa berdampak buruk pada reputasi grup. Truk protes ini pun jadi bukti nyata bahwa fans kini menuntut perubahan, bukan sekadar janji.