Hati-Hati! Gangguan Mood Setelah Usia 40 Bisa Jadi Tanda Awal Demensia
Senin, 16 Jun 2025, 11:36 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, siapa sangka gangguan mood yang muncul di usia 40-an ke atas, seperti depresi atau bipolar, bisa jadi lebih dari sekadar masalah mental?
Yup, penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan: kondisi itu bisa jadi early warning alias tanda awal dari penyakit demensia seperti Alzheimer!Â
Penelitian besar-besaran yang diterbitkan di jurnal Alzheimerâs & Dementia menemukan bahwa orang yang mengalami gangguan mood di usia dewasa akhir, atau yang dikenal dengan late-life mood disorders (LLMDs), ternyata punya penumpukan protein beta-amiloid dan tau di otak mereka, dua protein yang jadi "penjahat utama" dalam penyakit Alzheimer dan gangguan neurodegeneratif lainnya.
Keisuke Takahata, MD, PhD, peneliti utama dari Jepang, mengungkapkan bahwa pasien yang mengalami gangguan mood setelah usia 40 sering kali akhirnya terdiagnosis demensia beberapa tahun kemudian.
Nah, dari sinilah muncul kecurigaan bahwa gejala seperti depresi atau mania bisa jadi bukan sekadar masalah psikologis, tapi justru cikal bakal proses kerusakan otak yang belum terdeteksi.
âBahkan, dari data yang dikumpulkan, gejala mood bisa muncul lebih dari 7 tahun sebelum demensia terdiagnosis secara klinis,â ujar Takahata, dikutip Medical News Today, Senin, (16/6).Â
Dalam studi ini, para ilmuwan memindai otak 99 partisipan menggunakan PET scan dan menemukan bahwa 50% dari mereka yang mengalami gangguan mood di usia tua punya penumpukan protein tau, dan 29% punya beta-amiloid.
Sementara itu, di kelompok kontrol alias orang sehat, hanya 15% dan 2% yang menunjukkan penumpukan serupa. Wow, gap-nya besar banget ya, Cantiks!
Artinya, otak sudah mulai mengalami kerusakan meski belum menunjukkan gejala pikun atau kehilangan ingatan, dan gejalanya malah muncul sebagai gangguan mood terlebih dahulu.
Mood Bukan Lagi Masalah Sepele, Tapi Tanda Awal Bahaya?
Dr. Richard A. Bermudes, psikiater senior dari UC Davis, bilang kalau hasil studi ini benar-benar membuka mata dunia medis. âIni bukan cuma soal mengobati mood swing lagi, tapi bisa jadi kita sedang menghadapi tahap paling awal dari proses neurodegeneratif,â katanya.
Bermudes juga menekankan pentingnya mendeteksi perubahan mood secara dini karena bisa memberi kesempatan emas untuk intervensi sebelum otak rusak lebih parah.
Bayangkan aja, kalau depresi setelah usia 40 bisa jadi sinyal demensia, kita punya waktu lebih dari 7 tahun buat bertindak sebelum gejala kognitif muncul.
Kalau kamu atau orang terdekat mulai mengalami gangguan mood secara tiba-tiba di usia 40-an atau lebih, jangan cuekin. Bisa jadi itu lebih dari sekadar stres kerja atau masalah kehidupan, mungkin itu sinyal halus dari tubuh bahwa otak butuh perhatian ekstra.
Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk memperlambat atau bahkan mencegah kemunculan demensia. Ingat ya, Cantiks: jaga mood = jaga otak.Â
Jangan ragu buat konsultasi ke profesional kalau kamu merasa perubahan mood yang kamu alami makin intens atau tak biasa. Karena ternyata, perhatian pada kesehatan mental bisa jadi penyelamat otak kita di masa depan.
Redaktur: Nayla Shabrina
Penulis: Nayla Shabrina
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.