Rahasia Lawan Gejala Menopause: Kenalan Sama Terapi Hormon, Si Penyelamat Mood dan Energi

Jum'at, 06 Jun 2025, 15:30 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Hai, Cantiks! Buat kamu yang lagi atau akan memasuki masa menopause, pasti pernah denger dong soal hormone therapy alias terapi hormon?

Nah, terapi ini bukan buat ‘balikin’ hormon kayak waktu muda dulu ya, tapi lebih ke meredam badai gejala yang sering bikin hidup terasa nggak nyaman—kayak hot flashes, mood swing, sampai energi yang tiba-tiba ngedrop.

Ket. Foto: — Sumber: Oncoplus Hospital

Menopause sendiri adalah proses alami yang pasti terjadi seiring bertambahnya usia. Saat tubuh udah nggak lagi produktif dalam hal reproduksi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron bakal menurun drastis. Di sinilah berbagai perubahan fisik dan emosional muncul. Tapi tenang, Cantiks, teknologi medis punya jawabannya, terapi hormon!

Apa Itu Terapi Hormon dan Kenapa Banyak Dibicarakan?

Dulu, terapi hormon identik dengan obat sintetik yang bahannya… percaya nggak percaya… diambil dari urin kuda betina hamil.

Yup, kamu nggak salah baca! Nama dagangnya antara lain Premarin untuk estrogen dan Provera untuk progesteron. Tapi, makin ke sini, tren beralih ke sesuatu yang lebih alami, yaitu terapi hormon bioidentik.

Bioidentik ini dibuat dari bahan alami seperti ekstrak tanaman yam dan kedelai yang disintesis agar menyerupai hormon manusia. Tapi inget ya, “alami” di sini bukan berarti langsung diambil dari tumbuhan dan langsung bisa dikonsumsi. Tetap ada proses laboratoriumnya juga, kok!

Nah, buat kamu yang butuh dosis khusus, ada juga terapi hormon bioidentik yang diracik secara customized sesuai kebutuhan. Tapi perlu dicatat, terapi versi racikan ini belum sepenuhnya diawasi BPOM-nya Amerika (FDA), jadi tetap harus ekstra hati-hati ya, Cantiks!

Dengan hormon yang kembali seimbang, banyak gejala menopause yang bisa kamu taklukkan. Mulai dari meningkatkan energi, memperbaiki mood, mengurangi hot flashes, sampai membantu mencegah keropos tulang dan turunnya libido.

Beberapa studi bahkan menunjukkan terapi ini bisa bantu menurunkan risiko diabetes, kehilangan gigi, dan katarak. Tapi jangan buru-buru langsung nyari resep, ya! Karena seperti semua terapi medis, ada juga potensi efek sampingnya.

Salah satu yang jadi perhatian adalah meningkatnya risiko kanker payudara bila terapi menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron.

Sedangkan penggunaan estrogen saja bisa meningkatkan risiko kanker rahim. Terapi ini juga terkait dengan risiko stroke. Tapi kabar baiknya, risiko ini akan menurun saat terapi dihentikan.

Jawabannya? Tergantung kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, Cantiks! Karena terapi ini bukan solusi universal.

Konsultasi dulu ke dokter kepercayaan kamu, bahas riwayat kesehatan, dan pertimbangkan manfaat serta risikonya. Dengan panduan medis yang tepat, kamu bisa menentukan apakah terapi hormon adalah jalan ninja untuk menjalani masa menopause dengan lebih nyaman dan berkualitas.

Ingat, Cantiks, menopause bukan akhir dari segalanya. Justru bisa jadi momen untuk lebih kenal tubuh sendiri dan menjalani hidup dengan versi terbaikmu!

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.