Penting! Ini Rahasia Menjaga Kesehatan Mental Sebelum, Saat, dan Setelah Hamil

Kamis, 29 Mei 2025, 11:00 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COK - Hai, Cantiks! Siapa bilang perjalanan menuju keibuan itu cuma soal buncitnya perut, craving makanan aneh, atau persiapan popok?

Faktanya, perubahan yang terjadi nggak cuma fisik, tapi juga hormon dan emosi yang bisa bikin mental ikutan jungkir balik. Makanya, menjaga kesehatan mental sebelum, selama, dan setelah kehamilan itu penting banget, sama pentingnya dengan minum vitamin atau rutin kontrol ke dokter!

Ket. Foto: — Sumber: Motherly

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 8 perempuan mengalami gejala depresi pasca melahirkan, belum lagi yang diam-diam bergumul dengan kecemasan, gangguan mood, atau rasa kesepian.

“Kesehatan mental itu kebutuhan, apalagi di momen transformasi seperti jadi seorang ibu,” jelas Dr. Jessica Mather, spesialis kesehatan mental ibu, dikutip dari The Digest Online, Kamis, (29/5). 

“Banyak perempuan merasa harus kuat terus, padahal minta bantuan itu tanda kekuatan, bukan kelemahan," tambahnya. 

Cantiks, kalau kamu merasa sedih terus, khawatir berlebihan, kesulitan bonding sama bayi, atau bahkan punya pikiran menyakiti diri sendiri atau si kecil, jangan ragu cari bantuan profesional, ya!

Banyak banget konselor yang sudah punya spesialisasi khusus di bidang kesehatan mental ibu, bahkan ada yang pegang gelar Doctorate in Mental Health Counseling online, lho.

Sebelum Hamil: Siapkan Mental Sejak Dini

Menyiapkan kehamilan nggak cuma soal minum asam folat atau rajin olahraga, Cantiks. Kalau kamu punya riwayat depresi atau cemas, coba ngobrol dulu sama dokter soal strategi menghadapinya.

Cari juga cara melepaskan stres yang cocok, mau meditasi, yoga, journaling, atau sekadar rebahan sambil nonton Netflix, semua sah asal bikin kamu rileks.

Dan jangan lupa bangun circle dukungan, partner, sahabat, keluarga, siapa pun yang bisa kamu andalkan nanti.

Saat Hamil: Rawat Diri dan Perasaan

Hamil itu bikin emosi naik-turun, kadang bisa bikin nangis cuma gara-gara lihat iklan susu! Makanya, penting banget buat bersikap penuh kasih ke diri sendiri.

Nggak perlu jadi calon ibu sempurna kok, Cantiks. Komunikasi juga penting, cerita aja ke pasangan atau dokter soal perasaanmu.

Kalau mood swing sudah bikin kamu kewalahan, jangan ragu cari pertolongan profesional ya, karena penelitian menunjukkan sekitar 9% perempuan mengalami gejala depresi saat hamil.

Setelah Melahirkan: Hati-hati dengan Baby Blues

Tiga bulan pertama setelah melahirkan alias fourth trimester adalah fase rawan. 

Baby blues itu umum, biasanya cuma mood swing, cemas, gampang nangis, dan akan hilang dalam dua minggu. Tapi kalau makin parah atau nggak kunjung hilang, bisa jadi itu tanda postpartum depression.

Tidur juga penting, Cantiks! Meski sulit dengan bayi yang bangun tiap jam, coba atur giliran jaga malam sama pasangan atau keluarga.

Dan ingat, nggak apa-apa rumah berantakan, masakan nggak fancy, atau masih pakai daster seharian. Terima bantuan kalau ditawari, jangan merasa gagal ya!

Kalau kamu mulai merasa sedih terus-menerus, punya serangan panik, pikiran menyakiti diri atau bayi, susah bonding sama si kecil, menarik diri dari keluarga atau teman, atau merasa bersalah berlebihan, itu saatnya cari bantuan.

Ada banyak psikolog, psikiater, atau konselor spesialis ibu yang siap membantu dengan terapi atau support group.

Catat juga suasana hati atau tingkat stresmu di jurnal atau aplikasi supaya kamu bisa tahu kapan butuh istirahat. Dan yang paling penting, temukan komunitas parenting yang satu vibe sama kamu.

Ingat ya, Cantiks, menjaga kesehatan mental saat jadi ibu bukan tindakan egois, tapi investasi untuk anak, keluarga, dan dirimu sendiri.

Jadi, jangan abaikan sinyal-sinyal kecil dari pikiranmu. Kamu bukan cuma ibu untuk anakmu, tapi juga sahabat untuk dirimu sendiri.

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.