Lagi Stres atau Cemas? Ini Cara Bedainnya Biar Nggak Overthinking Sendiri! 

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Hai, Cantiks! Pernah nggak sih kamu ngerasa deg-degan nggak jelas, jantung berdebar kencang, napas jadi cepat, dan pikiran rasanya penuh?

Kadang kamu mikir, “Duh, aku stres banget!” tapi di sisi lain juga merasa, “Apa ini cemas ya?” Nah, ternyata stres dan cemas itu beda, meskipun gejalanya mirip banget!

Menurut para ahli, seperti dilansir dari Medical News Today, stres biasanya muncul karena ada ancaman atau tekanan yang jelas, misalnya deadline tugas, masalah kerjaan, atau ribut sama pasangan. Tapi begitu masalahnya kelar, stres pun ikut reda.

Sedangkan cemas alias anxiety itu beda level, dia bisa datang tanpa pemicu yang jelas dan bikin kita terus-menerus ngerasa was-was bahkan setelah masalah selesai. Duh, capek nggak sih, Cantiks?

Kalau kamu lagi dalam mode fight or flight, tubuhmu otomatis ngeluarin hormon stres. Detak jantung makin cepat, napas makin pendek, dan tekanan darah naik. Tujuannya biar kamu siap “lawan” atau “lari” dari ancaman. Ini yang disebut stres.

Tapi kalau tubuhmu bereaksi berlebihan ke stres itu dan kamu mulai ngerasa gelisah, panik, atau nggak nyaman tanpa alasan yang jelas, itu udah masuk ke ranah cemas.

Tanda-Tanda yang Harus Kamu Perhatikan

Cantiks, gejala stres dan cemas tuh kadang saling tumpang tindih, mulai dari susah tidur, gampang marah, sakit perut, sampai susah konsentrasi.

Bedanya, stres biasanya bersifat jangka pendek dan langsung terkait masalah spesifik. Sedangkan cemas, rasanya kayak ada awan gelap yang terus menggantung di atas kepala kamu, meskipun nggak ada badai yang datang.

Stres dan cemas itu normal, kok! Mereka justru bagian dari mekanisme tubuh buat bikin kita tetap waspada. Tapi, kalau kamu mulai ngerasa nggak bisa ngontrol kecemasanmu, malah jadi mengganggu aktivitas sehari-hari, atau sampai mikir buat nyakitin diri sendiri, itu tanda serius, Cantiks. Jangan ragu buat cari bantuan profesional, ya!

Ada banyak cara yang bisa kamu coba biar stres dan cemas nggak menguasai hidupmu. Misalnya, tarik napas dalam-dalam sambil ngebayangin tempat yang bikin tenang (kayak pantai atau gunung), olahraga ringan kayak yoga atau jalan santai, dan tentunya cerita ke orang yang kamu percaya. Jangan lupa juga buat jaga pola makan, kurangi kafein dan alkohol, plus tidur yang cukup.

Oh iya, Cantiks, penting banget buat kamu sadar kalau kamu nggak harus selalu “sempurna.” Kadang kita terlalu keras sama diri sendiri sampai lupa buat sekadar menerima bahwa kita manusia yang wajar punya kelemahan. Jadi, yuk belajar lebih sayang sama diri sendiri! 

Kalau kamu atau orang terdekatmu mulai merasa stres atau cemas berkepanjangan, jangan sungkan buat konsultasi ke dokter atau psikolog. Ingat, minta bantuan bukan berarti kamu lemah, tapi justru tanda kamu kuat karena mau memperbaiki diri.

Semangat terus ya, Cantiks! Kalau kamu merasa artikel ini relate, share ke teman-temanmu biar makin banyak yang aware soal pentingnya kesehatan mental.