Stop Menyalahkan Diri Sendiri dalam Hubungan, Ini 5 Alasan Kenapa Perempuan Sering Terjebak Rasa Bersalah
Jum'at, 23 Mei 2025, 07:48 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM - Apakah Cantiks pernah bertengkar dengan pasangan lalu langsung merasa bersalah, bahkan sebelum tau siapa yang keliru?Â
Mungkin kamu mulai mempertanyakan diri seperti apakah aku terlalu emosional? atau mungkin aku berlebihan. Jika iya, kamu tidak sendirian.
Banyak perempuan cenderung menyalahkan diri sendiri dalam konflik, meskipun bukan sepenuhnya tanggung jawab mereka.Â
Ini bukan karena lemah atau terlalu sensitif, melainkan hasil dari budaya, pola asuh, dan ekspektasi sosial yang menempatkan perempuan sebagai penjaga ketenangan hubungan.
Cantiks, berikut lima akar dari rasa bersalah berlebih yang sering dialami perempuan dalam hubungan
1. Budaya Mengajarkanmu Jadi Penjaga Damai
Sejak kecil, perempuan sering diajarkan untuk tidak ribut, mengalah, dan menjaga suasana. Akibatnya, tumbuh dengan peran sebagai penengah yang harus meredam konflik.Â
Studi dari Journal of Personality and Social Psychology mengungkap bahwa perempuan dinilai lebih baik saat mereka menghindari konfrontasi, yang lama-lama menjadikan menyalahkan diri sebagai respons otomatis.
2. Pola Asuh yang Menekan Emosi
Jika kamu tumbuh dalam lingkungan yang mengharuskanmu jadi anak baik, kamu mungkin terbiasa menahan amarah atau kecewa.Â
Anak perempuan cenderung ditegur lebih keras saat menunjukkan emosi negatif, menurut Gender and Society.Â
Dampaknya, saat dewasa, kamu sulit mengekspresikan rasa kecewa tanpa disertai rasa bersalah.
3. Mengambil Alih Emosi Pasangan
Banyak perempuan merasa harus selalu mengerti dan mengimbangi emosi pasangannya. Ketika pasangan marah atau dingin, kamu langsung merasa itu karena kesalahanmu.Â
Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa perempuan sering kali dibebani tanggung jawab emosional lebih besar dalam hubungan.
4. Rasa Takut Kehilangan Mendorong untuk Mengalah
Takut kehilangan pasangan sering kali membuat perempuan rela mengorbankan diri sendiri. Kamu mungkin berpikir, kalau aku bersikap keras, dia akan pergi.Â
Ini adalah ciri dari anxious attachment, atau gaya keterikatan cemas, yang membuatmu cenderung menyalahkan diri agar hubungan tetap utuh.
5. Suara Hatimu Terkubur oleh Ekspektasi
Di tengah banyaknya suara dari orang lain, suara hatimu sendiri sering tak terdengar. Kamu lebih mudah mempercayai kamu salah daripada mempercayai emosimu yang sebenarnya valid.Â
Padahal, seperti disebut dalam Mindfulness and Self Compassion Journal, mengenali dan menghargai perasaan diri adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan yang sehat dan setara.
Menyalahkan diri sendiri bukanlah tanda cinta atau kelembutan hati.Â
Ini bisa jadi sinyal kamu butuh ruang untuk mendengar dirimu sendiri, dan membangun hubungan yang lebih sehat dimulai dari memahami bahwa tidak semua konflik harus kamu tanggung sendiri.
Redaktur: Alfina Febriyana
Penulis: Alfina Febriyana
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.