Cantiks Harus Tau, Mengapa Penyakit Autoimun Lebih Banyak Menyerang Perempuan?

Selasa, 20 Mei 2025, 07:16 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM – Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri, menyebabkan peradangan dan kerusakan organ. Contoh penyakit autoimun meliputi lupus, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, dan diabetes type 1. Salah satu fakta menarik adalah bahwa wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibandingkan pria. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

1. Peran Hormon Estrogen

Ket. Foto: — Sumber: Freepik

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit autoimun pada perempuan adalah hormon estrogen. Estrogen diketahui memiliki efek imunomodulator yang kompleks. Pada tingkat tertentu, estrogen dapat meningkatkan aktivitas sistem imun, termasuk produksi antibodi dan sel imun tertentu, sehingga memperkuat respon imun terhadap infeksi. Namun, peningkatan ini juga meningkatkan risiko sistem imun menjadi terlalu aktif, yang berpotensi menyerang jaringan tubuh sendiri.

2. Perbedaan Genetik dan X Chromosome

Perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki memiliki satu X dan satu Y. Beberapa gen yang terkait dengan regulasi sistem imun terletak di kromosom X. Keberadaan dua kromosom X pada perempuan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ekspresi gen yang mempengaruhi respon imun, termasuk gen yang berhubungan dengan penyakit autoimun. Selain itu, proses inaktivasi kromosom X tidak selalu sempurna, yang dapat menyebabkan ekspresi gen yang tidak normal dan meningkatkan risiko autoimun.

3. Perubahan Imun selama Kehamilan dan Siklus Menstruasi

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dan siklus menstruasi juga mempengaruhi sistem imun perempuan. Pada masa kehamilan, sistem imun harus menyesuaikan diri untuk mendukung perkembangan janin, yang dapat memicu perubahan respon imun dan meningkatkan risiko autoimun. Selain itu, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi dapat memodulasi aktivitas imun, membuat perempuan lebih rentan terhadap gangguan imun sendiri.

4. Faktor Lingkungan dan Perilaku

Faktor lingkungan, gaya hidup, dan perilaku juga berkontribusi. Perempuan lebih sering terpapar faktor risiko tertentu seperti paparan bahan kimia, stres, dan infeksi tertentu yang dapat memicu autoimun. Selain itu, peran sosial dan budaya yang memengaruhi gaya hidup dan kesehatan juga berperan dalam meningkatkan risiko.

5. Pengaruh Sistem Imun yang Lebih Aktif pada Perempuan

Secara umum, sistem imun perempuan cenderung lebih aktif dibandingkan pria, yang merupakan hasil dari evolusi untuk melindungi dari infeksi selama masa reproduksi. Namun, keunggulan ini juga membawa risiko, yaitu meningkatkan kemungkinan sistem imun menyerang jaringan sendiri, sehingga lebih rentan terhadap penyakit autoimun.

Fenomena lebih banyaknya penyakit autoimun menyerang perempuan merupakan hasil kombinasi faktor hormon, genetika, perubahan imun selama siklus reproduksi, serta faktor lingkungan. 

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.