Kerja Lembur Terus? Waspada, Otakmu Bisa Berubah Secara Fisik!

Rabu, 14 Mei 2025, 18:12 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kamu tipe pejuang deadline yang rela lembur sampai malam? Hati-hati, karena kerja terlalu lama bisa bikin struktur otakmu berubah secara nyata!

Yup, ini bukan dramatisasi, tapi temuan dari studi terbaru yang dilakukan dua ilmuwan dari Chung-Ang University dan Yonsei University di Korea Selatan. Mereka menemukan bahwa kerja berlebihan ternyata bisa memengaruhi bagian otak yang ngatur emosi dan kemampuan berpikir. Duh!

Ket. Foto: — Sumber: The Independent

Penelitian ini melibatkan 110 tenaga kesehatan yang dibagi ke dalam dua kelompok, yang kerja normal dan yang “overworked” alias kerja 52 jam atau lebih per minggu, seperti dilansir dari CNN Health.

Hasilnya cukup mencengangkan, Cantiks. Mereka yang kerja lembur secara rutin menunjukkan perubahan signifikan pada volume abu-abu (gray matter) di beberapa bagian otak. Yang paling terdampak? Bagian yang ngatur fokus, memori, dan emosi.

Salah satu bagian otak yang volumenya meningkat adalah middle frontal gyrus, yang berperan penting dalam fungsi kognitif, perhatian, memori, hingga bahasa. Ada juga insula, yang bertanggung jawab atas pengolahan emosi dan kesadaran diri. Perubahan ini bisa jadi penjelasan biologis kenapa orang yang kerja berlebihan sering merasa cepat stres, mudah cemas, atau jadi gampang lupa.

Walau para peneliti menyebut perubahan ini bisa reversible alias balik lagi seperti semula kalau stres lingkungan dikurangi, proses pemulihannya bisa makan waktu lama. Jadi, jangan anggap enteng ya, Cantiks.

Sebagai catatan, ini bukan kali pertama kerja lembur dikaitkan dengan risiko kesehatan. WHO dan ILO pernah mencatat bahwa kerja berlebihan menyumbang lebih dari 745.000 kematian tiap tahunnya! Risiko diabetes, penurunan fungsi kognitif, hingga masalah jantung juga meningkat drastis karena jam kerja yang kelewat panjang.

Meskipun studi ini dilakukan di Korea Selatan dan jumlah partisipannya kecil, dampaknya nggak bisa dianggap sebelah mata. Peneliti bahkan menyebut ini sebagai langkah awal penting untuk memahami hubungan antara overwork dan kesehatan otak secara mendalam. Apalagi, efek kelelahan dan tekanan kerja adalah pengalaman yang bisa dialami siapa saja, termasuk kamu, Cantiks.

Lantas, apa yang bisa dilakukan? WHO menyarankan agar pemerintah, perusahaan, dan pekerja sama-sama ambil peran dalam menciptakan jam kerja yang sehat. Kamu juga bisa mulai dari diri sendiri, tahu kapan harus istirahat, belajar bilang “tidak” saat beban kerja overload, dan berani ambil jeda demi kesehatan fisik dan mental.

Ingat, Cantiks, kerja keras memang penting, tapi otakmu juga butuh ruang buat bernapas. Jadi, yuk mulai bijak kelola waktu, sebelum otakmu yang jadi korban!

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.