Unik dan Menarik, Begini Ragam Panggilan untuk Wanita di Bali

Senin, 05 Mei 2025, 12:00 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM – Bali, sebagai salah satu pulau terbesar dan terpopuler di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kaya akan budaya dan adat istiadat yang khas. Salah satu aspek budaya yang menarik perhatian adalah ragam panggilan atau sebutan untuk wanita, yang mencerminkan rasa hormat, kedekatan, maupun status sosial. Panggilan ini biasanya digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga dalam interaksi sehari-hari.

1. Panggilan Berdasarkan Hubungan Keluarga dan Kedekatan

Ket. Foto: — Sumber: Instagram @ sirahjegegbali

- Ibu (Ibuh / Ibu)

  Merupakan panggilan umum untuk wanita dewasa yang lebih tua atau sebagai bentuk penghormatan kepada wanita yang berperan sebagai ibu, baik secara biologis maupun dalam konteks sosial.

- Nenek (Nenek / Tuan)

  Panggilan ini digunakan untuk wanita yang sudah berusia lanjut, menunjukkan rasa hormat dan penghormatan terhadap usia dan pengalaman mereka.

- Kang / Kakak (Kang / Kak) 

  Sebutan ini digunakan untuk wanita yang lebih tua dari kita tetapi masih akrab dan tidak terlalu formal. Dalam budaya Bali, panggilan ini menunjukkan kedekatan dan rasa hormat.

- Adik (Adik)

  Untuk wanita yang lebih muda dari kita, panggilan ini bersifat akrab dan penuh kehangatan.

2. Panggilan Berdasarkan Status Sosial dan Peran

- Gusti / Ida

  Sebutan ini digunakan untuk wanita berstatus tinggi, bangsawan, atau yang dihormati secara adat. Dalam konteks tradisional, panggilan ini menunjukkan penghormatan tertinggi.

- Dewi

  Merupakan sebutan untuk wanita yang dianggap suci atau memiliki kedekatan dengan unsur keagamaan dan spiritual. Dalam tradisi Bali, Dewi sering digunakan untuk menyebut wanita yang tampil anggun dan penuh aura keagungan.

- Jero / Jeroan

  Panggilan ini biasanya digunakan untuk wanita yang berperan sebagai pendeta atau pelaku upacara adat di Bali. Meskipun lebih umum untuk pria, ada juga wanita yang mendapatkan panggilan ini tergantung peran dan statusnya.

3. Panggilan Kasual dan Ramah

- Mbak / Bu

  Panggilan ini digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk wanita dewasa yang tidak terlalu akrab, tetapi tetap menunjukkan rasa hormat. "Mbak" lebih sering digunakan di daerah Bali bagian Selatan, sedangkan "Bu" umum di seluruh Bali.

- Sangging / Sangi

  Sebutan ini digunakan untuk wanita yang lebih muda atau sebagai panggilan akrab dalam lingkungan keluarga dan teman dekat.

4. Panggilan Khusus dalam Tradisi dan Upacara

Dalam tradisi dan upacara adat Bali, panggilan untuk wanita sering kali dipadukan dengan sebutan tertentu yang menunjukkan peran dan status mereka dalam acara tersebut. Misalnya, wanita yang berperan sebagai pelaku upacara atau pemangku biasanya dipanggil dengan sebutan tertentu sesuai peran mereka.

Ragam panggilan untuk wanita di Bali sangat beragam dan penuh makna, mencerminkan tata krama, penghormatan, dan kedekatan sosial. Penggunaan panggilan ini bukan sekedar formalitas, tetapi juga sebagai bagian dari budaya Bali yang menghormati setiap individu sesuai dengan peran, usia, dan status mereka. Memahami dan menghormati ragam panggilan ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan adat istiadat Bali yang kaya dan beragam.

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.