Meghan Markle Kirim Ribuan Email Cinta ke Anak-Anaknya Sejak Balita, Tanda Sayang atau Tekanan Parenting Zaman Now?

Kamis, 01 Mei 2025, 12:35 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Meghan Markle kembali jadi bahan perbincangan hangat, kali ini bukan soal kerajaan atau gaya fashion-nya, tapi tentang cara parenting-nya yang jujur aja, bikin kita yang belum punya anak ikut merasa overwhelmed.

Dalam sebuah podcast bareng sahabatnya yang juga beauty entrepreneur, Jamie Kern Lima, Meghan curhat tentang proyek personalnya yang cukup emosional, ia rutin mengirim email setiap malam ke dua anaknya, Pangeran Archie (5 tahun) dan Putri Lilibet (3 tahun).

Bukan email biasa, melainkan semacam kapsul waktu digital berisi foto-foto, cerita harian, dan pesan cinta yang baru boleh dibuka ketika mereka berusia 16 atau bahkan 18 tahun.

Ket. Foto: — Sumber: AOL

“Aku ingin mereka tahu betapa aku mencintai mereka dan bangga atas mereka, di setiap momen kecil sekalipun,” ujar Meghan, dikutip dari Vogue pada Rabu, (30/4).

Namun Cantiks, ini bukan sekadar cerita manis soal kasih sayang ibu ke anak. Netizen dan pengamat pun melihat hal ini sebagai cerminan dari gaya parenting milenial, generasi yang terobsesi dengan “membuat kenangan”, bahkan sebelum anak-anak mereka cukup besar untuk mengingat apa pun.

Semacam nostalgia yang dipaksa dari sekarang, agar kelak sang anak bisa melihat ke belakang dan bilang, “Wow, Mama peduli banget sampai kirim 4.000 email buatku!”

Ini bukan hal baru. Banyak orang tua milenial, yang memulai keluarga di usia lebih matang, merasa perlu menjadikan setiap momen sebagai “core memory”, mungkin sebagai cara untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi yang sudah mapan dan peran baru sebagai orang tua.

Dan di era media sosial, tekanan untuk jadi orang tua sempurna makin terasa harus hadir di setiap ulang tahun, harus ikut turun tangan di playdate, harus jadi suportif, lembut, penuh afeksi. Salah langkah sedikit, bisa-bisa disangka “gagal jadi orang tua”.

Meghan sendiri mengakui bahwa scrapbook atau album foto zaman dulu sudah ketinggalan zaman. Sebagai gantinya? Inbox penuh email yang akan jadi kejutan ulang tahun ke-16 yang super digital.

Tapi bayangkan deh, Cantiks, jadi Lilibet atau Archie remaja yang baru bangun tidur dan disodori ribuan email satu arah dari ibunya, kayaknya lebih stres daripada manis ya?

Fenomena ini juga menyentil ekspektasi sosial baru, kalau kamu nggak ada di setiap momen anakmu, kamu gagal. Kalau kamu nggak punya ide main seru setiap minggu, kamu gagal. Kalau kamu nggak parenting pakai nada lembut dan validasi emosi terus-menerus, kamu gagal. Padahal generasi sebelumnya mungkin cuma ajak anak ke MFI atau toko bangunan tiap weekend dan tetap sukses membesarkan manusia.

Jadi, apakah proyek email Meghan ini bentuk cinta tulus atau sekadar cermin dari generasi yang terlalu terobsesi dengan dokumentasi hidup? Mungkin jawabannya adalah, keduanya. Karena jadi orang tua memang penuh cinta, tapi juga nggak jarang penuh tekanan, apalagi di era serba terekam ini.

Yang jelas, kita bisa belajar satu hal dari kisah ini, Cantiks, bahwa nggak apa-apa kalau kamu nggak mengabadikan setiap momen jadi postingan, scrapbook, atau email. Kadang, cukup hadir sepenuh hati juga sudah sangat berarti kok. 

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.