Benarkah Minum Teh Setelah Makan Berbahaya? Ini Penjelasan Faktanya

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Minum teh telah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang di berbagai belahan dunia. Selain memberi rasa nyaman dan relaksasi, teh juga dikenal memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

Namun, belakangan ini muncul berbagai anggapan yang menyebut bahwa minum teh setelah makan bisa berdampak negatif bagi tubuh.

Apakah benar demikian? Berikut penjelasan lengkap mengenai mitos dan fakta seputar kebiasaan minum teh setelah makan.

Mitos Seputar Minum Teh Setelah Makan

1. Menghambat Penyerapan Zat Besi
   Banyak yang percaya bahwa minum teh setelah makan dapat mengganggu penyerapan zat besi, terutama zat besi non-heme yang berasal dari sumber nabati. Hal ini disebabkan oleh kandungan tanin dalam teh yang dikatakan mampu mengikat zat besi dan mengurangi penyerapannya.

2. Mengganggu Sistem Pencernaan
   Sebagian orang juga menganggap bahwa teh dapat mengencerkan asam lambung, sehingga memperlambat proses pencernaan makanan. Kekhawatiran ini membuat beberapa orang menghindari minum teh setelah makan besar.

3. Meningkatkan Risiko Iritasi Lambung
   Teh, terutama teh hitam, mengandung asam yang dituding dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan memperburuk kondisi seperti maag atau refluks asam jika dikonsumsi setelah makan.

Fakta di Balik Mitos

1. Soal Zat Besi: Efeknya Tidak Sebesar yang Diduga
   Memang benar bahwa tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme, namun pengaruhnya hanya signifikan bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus. Bagi sebagian besar orang, efek ini sangat minimal. Namun, bagi yang memiliki defisiensi zat besi, ada baiknya menghindari teh saat makan atau mengonsumsinya beberapa waktu setelah makan.

2. Gangguan Pencernaan: Tidak Ada Bukti Kuat
   Tidak ditemukan bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa teh secara langsung mengganggu proses pencernaan. Sistem pencernaan manusia cukup fleksibel untuk menangani berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk teh.

3. Kandungan Asam: Sensitivitas Tiap Orang Berbeda
   Meski teh mengandung asam, sebagian besar orang bisa menoleransinya dengan baik. Hanya individu dengan sensitivitas lambung tertentu yang mungkin perlu lebih berhati-hati. Teh herbal rendah asam bisa menjadi alternatif aman bagi mereka.

Manfaat Minum Teh Setelah Makan

1. Mengatur Kadar Gula Darah
   Teh hijau terbukti membantu menstabilkan kadar gula darah, sehingga bermanfaat dikonsumsi setelah makan, terutama setelah makanan tinggi karbohidrat.

2. Mendukung Metabolisme
   Beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh oolong, diketahui mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu proses pencernaan serta pembakaran kalori.

3. Kaya Antioksidan
   Teh mengandung senyawa antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas dan mendukung kesehatan secara umum.

Tips Aman Minum Teh Setelah Makan

1. Pilih Teh Rendah Tanin
   Jika khawatir soal zat besi, pilihlah teh hijau atau teh herbal yang kadar taninnya lebih rendah dibandingkan teh hitam.

2. Hindari Teh Berkafein Sebelum Tidur
   Kandungan kafein dalam teh hitam atau teh hijau bisa mengganggu kualitas tidur jika dikonsumsi menjelang malam.

3. Perhatikan Nutrisi Seimbang
   Konsumsi makanan bergizi dan beragam akan membantu tubuh menyerap zat besi dan nutrisi lain secara optimal, meskipun Anda mengonsumsi teh setelah makan.

4. Biarkan Teh Tidak Terlalu Panas
   Minum teh terlalu panas berisiko merusak lapisan lambung. Tunggu hingga suhu teh lebih hangat sebelum diminum.

5. Kenali Reaksi Tubuh Anda
   Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap teh. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah meminumnya, pertimbangkan untuk mengganti jenis teh atau waktu konsumsinya.

Minum teh setelah makan bukanlah kebiasaan yang berbahaya bagi kebanyakan orang. Meskipun ada beberapa potensi efek samping, dampaknya cenderung kecil dan dapat dihindari dengan pemilihan jenis teh yang tepat dan pola konsumsi yang bijak.

Bahkan, jika dilakukan dengan cara yang benar, minum teh setelah makan justru dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.