aespa Gagal Tembus Billboard Hot 100, Netizen: 6 Versi, English Song, Tetap Flop?

Rabu, 09 Jul 2025, 12:30 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Girl group K-Pop ternama aespa tengah menjadi pusat perbincangan setelah gagal mencetak debut di chart Billboard Hot 100 dengan single terbaru mereka, "Dirty Work", meskipun sebelumnya sempat diproyeksikan akan masuk pada posisi #99.

Ketidakhadiran mereka di tangga lagu paling prestisius di Amerika Serikat itu memicu reaksi keras dari para penggemar dan netizen global.

Ket. Foto: Aespa dalam MV Dirty Work — Sumber: Instagram.com/aespa_official

Awal pekan lalu, antisipasi tinggi datang dari akun pemantau chart seperti Talk of the Charts, yang menyebut bahwa aespa kemungkinan besar akan meraih debut Hot 100 pertamanya.

Jika itu terjadi, pencapaian tersebut akan menjadi tonggak bersejarah, tak hanya bagi aespa, tetapi juga bagi agensi mereka, SM Entertainment, yang hingga kini belum pernah membawa satu pun grupnya masuk ke dalam Billboard Hot 100.

Namun, ketika peringkat resmi diumumkan, nama aespa tak muncul di daftar. Bahkan, mereka gagal masuk ke sub-chart Bubbling Under Hot 100, yang memuat lagu-lagu yang hampir masuk ke chart utama.

Penggemar Geram: Salahkan SM Entertainment

Kegagalan ini langsung menyulut kekecewaan di kalangan MYs, sebutan untuk fans aespa. Banyak dari mereka menyalahkan SM Entertainment karena dianggap gagal melakukan promosi maksimal terhadap "Dirty Work".

“aespa harusnya bangga memperjuangkan Dirty Work, mereka charting bagus secara lokal dan global meski hampir tanpa promosi dari agensi,” tulis seorang fans di X (Twitter).

Beberapa penggemar juga menyebut bahwa kegagalan ini bisa menjadi titik balik untuk tidak lagi mendorong aespa menggunakan gaya musik seperti Dirty Work untuk pasar Amerika.

“Sisi positifnya, SM sekarang sadar kalau suara seperti ini bukan yang diinginkan oleh penggemar Amerika,” tulis akun lain.

Kritik Internasional: Banyak Versi, Tapi Tetap Gagal

Kritik tak hanya datang dari fans, tapi juga netizen internasional yang menyayangkan strategi multi-version dan kolaborasi yang dianggap tidak efektif.

Dirty Work dirilis dalam berbagai versi, termasuk versi remix dan kolaborasi dengan rapper Amerika Flo Milli, serta versi resmi berbahasa Inggris. Namun, semuanya gagal mendorong lagu ini masuk ke tangga lagu utama Billboard.

Lebih parah lagi, beberapa pihak menyebut bahwa SM telah menurunkan harga album selama masa tracking week untuk meningkatkan angka penjualan digital, sebuah strategi yang dianggap terlalu agresif dan malah memicu tudingan manipulasi.

Tuduhan Payola dan Manipulasi Streaming

Dalam kontroversi yang terus berkembang, aespa dan agensinya kini juga diterpa isu serius yakni tuduhan praktik payola dan manipulasi streaming.

Salah satu unggahan yang viral menyebut bahwa aespa “membeli lebih dari 100 playlist” untuk memperluas jangkauan lagu hingga 20 juta pendengar potensial menjadi sebuah strategi promosi yang kontroversial.

Tak berhenti di situ, beredar juga tuduhan bahwa fans dari Tiongkok menggunakan VPN untuk memalsukan lokasi mereka sebagai warga Amerika Serikat, sehingga pembelian dan streaming mereka bisa dihitung untuk peringkat Billboard Hot 100.

“Kami meminta Billboard untuk menyelidiki penjualan digital aespa dan mencegah manipulasi seperti ini,” tulis seorang netizen sambil menyertakan bukti tangkapan layar.

Batas Antara Ambisi Global dan Ekspektasi Pasar

Gagalnya Dirty Work menembus Billboard Hot 100 menimbulkan pertanyaan besar soal arah musik aespa dan strategi global SM Entertainment.

Meskipun aespa memiliki basis fans internasional yang kuat, kegagalan mereka masuk ke chart Billboard memperlihatkan bahwa strategi promosi, pendekatan musikal, dan validitas pasar tetap menjadi tantangan utama untuk ekspansi di industri musik Barat.

Apakah aespa akan mengubah pendekatan mereka? Dan apakah SM akhirnya akan mengadopsi strategi promosi yang lebih seimbang dan terukur di pasar global? Untuk saat ini, yang pasti adalah ambisi besar saja tidak cukup untuk menembus pasar Amerika.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.