Setelah 37 Tahun, Anna Wintour Lengser dari Kursi Editor-in-Chief Vogue AS 

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, dunia mode seakan mengalami mic drop moment setelah kabar mengejutkan datang dari ikon fashion global: Dame Anna Wintour resmi mundur dari jabatannya sebagai editor-in-chief Vogue Amerika Serikat.

Yup, setelah 37 tahun memimpin salah satu majalah fashion paling berpengaruh di dunia, sang fashion queen akhirnya melangkah ke peran baru—tanpa benar-benar pergi, tentunya.

Wanita kelahiran Inggris yang terkenal dengan potongan rambut bob tajam dan kacamata hitam khasnya ini memang tak pernah setengah-setengah dalam urusan karier.

Meski melepaskan gelar editor-in-chief yang telah ia sandang sejak 1988, Anna tetap akan menjabat sebagai global editorial director Vogue dan chief content officer untuk perusahaan induk Conde Nast.

Dalam pengumumannya kepada staf Vogue pada Kamis (27/6), Anna memperkenalkan posisi baru yang akan menggantikannya, yaitu head of editorial content untuk Vogue AS.

Tapi tenang aja, Cantiks, Anna masih akan aktif memantau dunia fashion dan tetap ngotot bilang kalau dia bakal menjadi tennis and theatre editor Vogue in perpetuity alias selamanya. 

“Saya ingin membuka jalan bagi generasi baru editor penuh semangat yang bisa masuk dengan ide-ide segar mereka,” ungkapnya dalam memo internal, menunjukkan betapa dia siap memberi panggung bagi suara-suara muda.

Kalau bicara soal pengaruh, nama Anna Wintour udah kayak Bible dalam industri fashion. Dialah yang membawa napas baru ke Vogue AS sejak 1988, dengan pendekatan yang revolusioner: model non-mainstream, high-low fashion mix, hingga konten editorial yang lebih edgy. Dari supermodel era hingga era digital sekarang, tangan dingin Anna terasa di mana-mana.

Tak hanya itu, dia juga otak di balik gelaran Met Gala sejak 1995—event fashion paling dinanti tiap tahunnya yang menyatukan selebriti, desainer, dan kemewahan dalam satu malam penuh drama couture.

Sebagai bukti pengabdiannya yang luar biasa, Ratu Elizabeth II menganugerahkan gelar Dame pada 2017, dan awal tahun ini Raja Charles bahkan memberinya penghargaan Companion of Honour. Saat ditanya oleh Raja apakah ia akan pensiun, Anna menjawab tegas, “Firmly no.” Queen vibes banget, nggak sih?

FYI, karakter Miranda Priestly dalam film The Devil Wears Prada yang iconic itu konon terinspirasi langsung dari Anna, tapi tentu saja, dengan sentuhan fiksi dan dramatisasi.

Cantiks, meskipun Anna Wintour bukan lagi editor-in-chief, jelas banget dia masih jadi kekuatan besar dalam membentuk arah fashion dunia. She may step back, but her influence? Still front row, baby.