Tanda Anak Kurang Kasih Sayang yang Sering Tak Disadari Orang Tua: Awas Bisa Terbawa Sampai Dewasa, Ini Cirinya!
Selasa, 10 Jun 2025, 12:08 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM - Tahukah Cantiks, minimnya kasih sayang dan perhatian dapat membekas dalam diri anak hingga dewasa? Bukan hanya soal fisik, tapi menyentuh aspek emosional yang mendalam.Â
Sekilas memang tak terlihat, tapi dampaknya sangat besar bagi perkembangan mental dan kepribadian si kecil.
Pelukan hangat, kata-kata dukungan, hingga kebiasaan kecil seperti mendengarkan cerita mereka, semua itu penting. Saat kasih sayang tak hadir, anak secara tidak sadar membentuk pola perilaku yang menyulitkan mereka di masa depan.
Simak tanda-tanda anak yang kurang kasih sayang berikut ini agar Cantiks mendeteksinya lebih cepat.
1. Terobsesi Mencapai Prestasi
Anak cenderung merasa harus selalu membuktikan dirinya. Mereka butuh pengakuan yang tidak didapatkan saat kecil.
2. Ingin Selalu Menyenangkan Orang Lain
Mengorbankan kebutuhan sendiri demi membahagiakan orang lain jadi cara mereka mencari perhatian dan kasih yang tak pernah dirasakan.
3. Sering Mengkritik Diri Sendiri
Mereka tumbuh dengan suara batin negatif, selalu merasa kurang baik, bahkan saat sudah berusaha maksimal.
4. Emosi Tidak Stabil
Tanpa bimbingan emosional yang cukup, anak dapat tumbuh dengan kesulitan mengelola perasaan. Emosi mereka nantinya akan mudah meledak.
5. Sering Merasa Sendirian
Meski dikelilingi banyak orang, perasaan kesepian selalu membayangi. Mereka merasa terasing dalam hubungan sosial.
6. Bingung Mengenali Diri Sendiri
Mereka mungkin tumbuh tanpa arah dan tujuan yang jelas, karena tak pernah dipandu mengenali jati dirinya.
7. Sulit Menyadari Kebutuhan Pribadi
Tanpa pengalaman dimengerti, mereka terbiasa menekan kebutuhan sendiri, bahkan tidak tahu bagaimana memenuhinya.
8. Canggung Menerima Kasih Sayang
Pelukan atau pujian terasa aneh bagi mereka. Alih-alih senang, justru timbul rasa tidak nyaman.
9. Takut Ditinggalkan
Rasa takut kehilangan sangat besar, membuat mereka jadi terlalu melekat atau justru menjauh demi menghindari rasa sakit.
10. Sulit Percaya Orang Lain
Kurangnya pengalaman kepercayaan membuat mereka selalu waspada dan enggan membuka diri.
11. Terlalu Mandiri, Tapi Sepi
Hyper independence menjadi tameng, padahal jauh di dalam hati mereka mendambakan koneksi emosional.
12. Rendah Diri dan Tidak Percaya Diri
Merasa tak pantas dicintai membuat mereka tumbuh dengan harga diri yang lemah.
13. Menutup Diri dari Emosi
Karena tidak terbiasa divalidasi, mereka belajar menyimpan semua perasaannya sendiri.
14. Takut Ditolak
Keinginan untuk diterima tinggi, tapi rasa takut ditolak membuat mereka sulit menjalin hubungan baru.
Lalu, bagaimana mengubah pola ini?
Kabar baiknya, semua ini dapat diperbaiki kok Cantiks. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kembali masa yang sempat hilang itu, caranya? Yuk disimak!
- Ajari Anak Mencintai Diri Sendiri
Beri ruang untuk gagal dan bangkit. Ajak anak berdamai dengan kekurangan.
- Hentikan Siklus Lama
Ciptakan lingkungan hangat, bicarakan perasaan, dan mulai hadir lebih utuh sebagai orang tua.
- Biasakan Anak Mengenali Emosi
Bantu anak menamai perasaannya. Ini penting untuk membangun kedewasaan emosional.
- Rayakan Kemenangan Kecil
Apresiasi setiap usaha anak, sekecil apa pun. Ini bisa memperkuat rasa percaya diri mereka.
Cantiks, jangan sepelekan efek dari kasih sayang pada anak ya. Terkadang, luka terdalam bukan berasal dari apa yang dilakukan, tapi dari apa yang tidak diberikan.Â
Yuk, mulai lebih peka terhadap kebutuhan emosional anak sebelum semuanya terlambat.
Redaktur: Alfina Febriyana
Penulis: Alfina Febriyana
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.