Gila! Ibu Paling Subur Sepanjang Sejarah, Hamil 18 Tahun Nonstop Lahirkan 69 Anak!

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, pernah ngga dibayangan melahirkan 69 anak sepanjang hidup? Sulit dipercaya, tapi itulah yang terjadi pada Valentina Vassilyeva, perempuan asal Rusia yang hidup di abad ke 18. 

Sosok ini disebut sebagai “ibu paling produktif dalam sejarah” dan kisahnya menuai banyak perdebatan, baik dari sisi ilmiah maupun sosial.

Valentina adalah istri pertama dari seorang petani bernama Feodor Vassilyev, yang tinggal di Shuya, Rusia. 

Menurut catatan dari Guinness World Records, Valentina melahirkan dalam 27 kehamilan, 16 pasang anak kembar, 7 pasang anak kembar tiga, dan 4 pasang anak kembar empat. Totalnya mencapai 69 anak, meskipun dua di antaranya meninggal saat masih bayi.

Bisakah Manusia Melahirkan Sebanyak Itu?

Secara teori, mungkin. Tapi secara praktis dan biologis, banyak ahli mempertanyakan keabsahan dan kemungkinan dari cerita ini.

1. Perhitungan Waktu Kehamilan

Perhitungan total waktu kehamilan Valentina pun mulai dipertanyakan. Untuk kembar, kehamilan biasanya berlangsung 37 minggu. Kembar tiga sekitar 32 minggu, dan kembar empat hanya sekitar 30 minggu. 

Jika dijumlahkan, semua kehamilan Valentina memakan waktu sekitar 936 minggu, sekitar 18 tahun penuh hamil tanpa jeda.

2. Masa Subur dan Batas Usia Reproduksi

Menurut Dr. James Segars dari Johns Hopkins University, rata-rata perempuan subur dari usia 15 hingga awal 40 an. Namun, peluang untuk hamil secara alami akan turun drastis setelah usia 40 tahun, dan sangat jarang terjadi setelah 44 tahun.

Selain itu, tubuh perempuan hanya memiliki sekitar 400 sel telur yang benar-benar matang sepanjang hidupnya, dan kemampuan reproduksi menurun drastis seiring bertambahnya usia.

Melahirkan terus-menerus tanpa istirahat membuat tubuh kelelahan dan memicu komplikasi serius.

3. Risiko Kesehatan yang Nyata

Menurut Valerie Baker, ahli kebidanan dari Stanford, kehamilan merupakan proses yang sangat menuntut secara fisik. Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih antara satu kehamilan dengan kehamilan berikutnya. 

Kehamilan yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan komplikasi serius baik untuk ibu maupun bayi.

Terlebih lagi, Valentina hidup di Rusia abad ke 18, yang mana layanan medis sangat terbatas. Persalinan kala itu sangat berisiko tinggi, terlebih bagi seorang petani tanpa akses ke fasilitas kesehatan modern.

Jadi, apakah kisah Valentina ini nyata?

Meskipun tercatat dalam Guinness World Records dan beberapa catatan sejarah, para ilmuwan dan ahli medis tetap skeptis. Cerita ini dianggap sangat luar biasa, bahkan terlalu luar biasa untuk dipercaya sepenuhnya tanpa bukti medis yang lebih kuat.

Kisah Valentina Vassilyeva memang di luar nalar dan mencengangkan. Terlepas dari benar atau tidaknya jumlah 69 anak itu, kisah ini membuka diskusi menarik tentang batas kemampuan reproduksi manusia, tantangan kehamilan, dan kekuatan luar biasa tubuh perempuan.