Tren Gila TikTok: Bakar Jerawat Lewat Berjemur Matahari, Bahayakah?

JAKARTA, KUCANTIK.COM - TikTok kembali memunculkan tren kecantikan yang kontroversial yaitu sunburn acne atau praktik berjemur di bawah sinar matahari untuk mengatasi jerawat. 

Sejumlah influencer populer, termasuk akun @melissanelsonn dan @meghanbrodie, ramai-ramai mempromosikan manfaat sinar matahari dan UV untuk menghilangkan jerawat.

“Saya berjemur sambil berenang di laut untuk membakar jerawat,” ujar Melissa dalam salah satu videonya yang sudah ditonton ratusan ribu kali. 

Sementara Meghan mengklaim penggunaan sunbed (mesin tanning berbasis UV) bisa meredakan peradangan akibat jerawat dan menghilangkan bekasnya.

Namun, klaim ini langsung mengundang reaksi dari para ahli dermatologi. 

Dr. Whitney Bowe, dokter kulit asal AS, menjelaskan meskipun sinar biru dan merah dari matahari dapat membantu mengurangi jerawat, paparan sinar UV justru berbahaya bagi kesehatan kulit.

“Radiasi UV bisa merusak DNA kulit, menyebabkan penuaan dini, hiperpigmentasi, hingga kanker kulit. Efek jangka panjangnya jauh lebih serius dibanding manfaat sesaatnya,” tegas Dr. Bowe.

Sinar UV sendiri terdiri dari dua jenis utama:

1. UVA menembus lebih dalam ke kulit dan mempercepat penuaan.

2. UVB menyebabkan luka bakar dan kerusakan jangka panjang pada lapisan kulit.

Berjemur tanpa perlindungan seperti sunscreen atau pakaian tertutup dapat mempercepat kerusakan sel, bahkan ketika kulit hanya terlihat tanning atau menggelap. Bukannya menyembuhkan, justru bisa memperparah kondisi kulit.

Para dokter menyarankan agar tren ini tidak diikuti secara sembarangan. Sebagai gantinya, gunakan metode yang aman dan terbukti efektif:

- Gunakan sunscreen dengan SPF 30 atau lebih dan PA+++.

- Hindari sinar matahari langsung pada jam-jam terik.

- Gunakan produk perawatan jerawat yang telah teruji klinis.

Tren yang viral belum tentu sehat ya Cantiks. Karena itu, sebelum mencoba sesuatu yang baru untuk kulit, selalu periksa fakta dan konsultasikan pada ahlinya.