Dampaknya Bikin Ngeri! Anak yang Dikandung oleh Ibu Pencemas dan Lahir di Lingkungan Penuh Ketegangan, Konsekuensinya Jangka Panjang

Selasa, 27 Mei 2025, 11:15 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM – Pertumbuhan dan perkembangan anak selama masa kehamilan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan emosional ibu. Studi ilmiah dari American Journal of Psychiatry, "Environmental Stress and Pregnancy Outcomes" 2018, menunjukkan bahwa stres dan kecemasan yang dialami ibu selama kehamilan dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan janin serta bayi yang lahir.

Jika seorang ibu mengalami kecemasan berlebihan dan lingkungan tempat tinggalnya penuh ketegangan, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka pendek maupun jangka panjang bagi anak yang dikandung dan lahir nanti.

Ket. Foto: — Sumber: Freepik

Dampak Emosi Ibu terhadap Janin

Stres dan kecemasan yang dialami ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi lingkungan hormonal di dalam tubuh. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, tingkat kortisol (hormon stres) yang tinggi pada ibu dapat menembus plasenta dan memengaruhi perkembangan otak janin. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, serta gangguan perkembangan neurokognitif.

Pengaruh Lingkungan Penuh Ketegangan

Lingkungan rumah yang penuh ketegangan, konflik, atau kekerasan juga berperan besar dalam membentuk kondisi psikologis ibu selama kehamilan. Sebuah studi dari American Journal of Psychiatry, menyatakan bahwa ibu yang tinggal di lingkungan yang tidak stabil dan penuh tekanan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan depresi selama kehamilan. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental ibu, tetapi juga berimplikasi pada proses perkembangan janin.

Konsekuensi Jangka Panjang bagi Anak

Anak yang lahir dari ibu yang mengalami kecemasan kronis dan tinggal di lingkungan penuh ketegangan berisiko mengalami berbagai masalah, seperti gangguan perilaku, kesulitan belajar, serta masalah kesehatan mental di kemudian hari. Penelitian dari Child Development menunjukkan bahwa paparan stres prenatal dapat mempengaruhi sistem limbik di otak, yang berperan dalam pengaturan emosi dan respons stres anak.

Selain itu, anak-anak ini cenderung memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Mereka juga berisiko mengalami gangguan tidur, masalah emosional, dan kesulitan dalam interaksi sosial.

Mengelola stres dan menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang selama kehamilan adalah langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Dukungan sosial dan perhatian terhadap kesehatan mental ibu harus menjadi bagian integral dari perawatan prenatal guna mengurangi risiko dampak negatif dari ketegangan dan kecemasan selama kehamilan.

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.