Kim Kardashian Buka Luka Lama di Sidang Perampokan yang Nyaris Merenggut Nyawanya

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, Kim Kardashian baru saja menjalani salah satu momen paling emosional dalam hidupnya, dan itu terjadi di ruang sidang Paris.

Untuk pertama kalinya sejak insiden perampokan brutal yang terjadi pada tahun 2016, Kim akhirnya bersuara di hadapan para pelaku yang membuatnya trauma selama bertahun-tahun.

Dalam kesaksiannya yang berlangsung lebih dari tiga jam, Kim dengan suara yang sempat bergetar menceritakan kembali malam menegangkan di mana hidupnya nyaris direnggut oleh dua pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi.

“Aku benar-benar yakin akan mati malam itu,” ucap Kim lirih, mengenang peristiwa mengerikan saat ia diikat, diseret, dan ditodong senjata di kamar hotel mewahnya, seperti dikutip dari BBC, Selasa, (13/5). 

Waktu itu, Kim sedang berada di Paris untuk menghadiri Fashion Week. Sekitar pukul tiga dini hari, dua pria bertopeng masuk ke kamarnya bersama seorang resepsionis hotel yang sudah diikat. Mereka langsung mengambil cincin pertunangannya dari Kanye West dan memaksanya menunjukkan lebih banyak perhiasan.

“Aku ingat aku berkata pada concierge, tolong bilang ke mereka aku punya anak-anak, aku harus pulang,” cerita Kim sambil menangis.

Yang bikin hati makin perih, Kim sempat berpikir ia akan diperkosa ketika salah satu pelaku membuka jubah yang dikenakannya.

“Aku sempat berdoa dalam hati, bersiap kalau itu akan terjadi,” ucapnya pelan. Tapi setelah itu, pelaku hanya mengikat kakinya dan mengarahkan pistol ke arahnya. “Saat itulah aku yakin mereka akan menembakku.”

Tapi Cantiks, yang bikin suasana sidang makin emosional adalah ketika Kim menyatakan bahwa ia memaafkan salah satu pelaku bernama Aomar Ait Khedache. Pria berusia 71 tahun itu mengirim surat permintaan maaf, dan Kim menanggapinya langsung di ruang sidang.

“Aku menghargai itu. Aku memaafkanmu,” katanya sambil meneteskan air mata seraya menambahkan,“Tapi itu tidak menghapus luka, trauma, dan cara hidupku berubah setelah malam itu.”

Namun, tidak semua pelaku mendapat belas kasih Kim. Ia mengabaikan terdakwa lain yang juga meminta maaf, termasuk mantan sopir pribadinya yang diduga memberikan informasi lokasi Kim pada komplotan perampok. Yang lebih menyakitkan lagi, salah satu pelaku bahkan sempat merilis buku berjudul “I Held Up Kim Kardashian”. Kim menyebut hal itu sangat mengejutkan dan menyakitkan.

“Bukan cuma dia melakukan ini, tapi juga menghasilkan uang dari memori dan perhiasan yang punya nilai emosional besar buatku, termasuk jam tangan pemberian almarhum ayahku," ungkapnya. 

Sejak kejadian itu, kehidupan Kim berubah drastis. Ia tak lagi merasa aman tanpa pengamanan ketat, bahkan mengaku tak bisa tidur kalau tidak dijaga oleh enam orang satpam di rumahnya. 

Buat Kim, momen itu bukan cuma soal keadilan. Tapi juga tentang keberanian untuk bicara, memaafkan, dan mengingatkan dunia bahwa trauma itu nyata, dan tak bisa diukur dari nilai perhiasan yang hilang.

Stay strong, Kim. Semoga kisah ini bisa jadi pengingat buat kita semua, Cantiks!