Ini Dia 5 Makanan Khas Waisak yang Sarat Makna Spiritual dan Filosofi
Minggu, 11 Mei 2025, 21:15 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM - Perayaan Waisak merupakan momen sakral bagi umat Buddha yang tidak hanya dirayakan lewat ritual keagamaan, tetapi juga melalui tradisi menyajikan hidangan khas penuh makna. Setiap makanan yang disajikan bukan sekadar untuk dinikmati, melainkan mengandung simbol dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai inti ajaran Buddha seperti kesederhanaan, welas asih, dan kebijaksanaan.
Waisak, yang juga dikenal sebagai Vesak, memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Selain kegiatan keagamaan seperti meditasi dan puja bakti, tradisi berbagi makanan menjadi bagian penting yang menguatkan semangat kebersamaan dan kasih sayang.
Berikut beberapa hidangan khas yang biasa hadir dalam perayaan Waisak dan makna di baliknya:
1.Kue Bargo
Kue Burgo adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras tipis yang digulung dan disajikan dengan kuah santan gurih.       Hidangan ini melambangkan kesederhanaan dan kebajikan, menjadi simbol hidup yang penuh ketulusan dan kebaikan sesuai ajaran Buddha.
2. LotekÂ
Lotek merupakan sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang gurih, mencerminkan keseimbangan dan keharmonisan hidup. Sesuai prinsip vegetarian dalam Buddhisme, lotek menegaskan hidup sederhana, sehat, dan penuh rasa syukur.
3. Bubur Merah Putih
Hidangan ini terdiri dari bubur beras merah dan putih yang disajikan berdampingan. Warna merah melambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian. Bubur ini menjadi simbol keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan.
4. Tempoyak
Tempoyak adalah durian yang difermentasi dan diolah tanpa bahan hewani, digunakan sebagai bumbu pelengkap sayur. Hidangan khas Sumatera ini menggambarkan kekayaan cita rasa lokal sekaligus nilai kesederhanaan dan penghormatan terhadap alam.
5. Nasi Gemuk
Nasi yang dimasak dengan santan dan rempah ini mirip nasi uduk, dengan lauk vegetarian seperti tahu, tempe, sambal kacang, dan telur rebus. Populer di Jambi dan Palembang, nasi gemuk melambangkan keharmonisan dan kebersamaan dalam perayaan keagamaan.
Makanan-makanan khas Waisak ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang syukur, kedamaian, dan semangat berbagi. Tradisi menyajikan dan berbagi hidangan saat Waisak menjadi wujud nyata dari ajaran Sang Buddha tentang welas asih dan kepedulian terhadap sesama.
Redaktur: Fitrya A Kusumah
Penulis: Fitrya A Kusumah
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.