Fitur Paylater Bikin Nana Mirdad Terjerat Pinjol, Ini Ceritanya!

Awalnya, Nana hanya ingin memanfaatkan fitur paylater untuk memudahkan transaksi dalam aplikasi ojek online. Namun, masalah muncul ketika ia lupa mengisi saldo aplikasi tersebut, sehingga tagihan sebesar Rp 800 ribu yang jatuh tempo pada tanggal 1 tidak terbayar tepat waktu.

"Saya tidak tahu kalau paylater itu bisa jadi masalah. Tagihan untuk tanggal 1, tapi sejak pagi sudah ditelepon terus-menerus, seolah-olah telat bayar berhari-hari," ungkap Nana dalam unggahan Instagram Story nya pada Jumat (2/5/2025).

Setelah terlambat membayar, Nana pun mendapatkan teror dari debt collector yang terus-menerus menagih utang. Tak hanya itu, ia juga dikenakan denda sebesar Rp 50 ribu per hari atas keterlambatannya. Meski sudah membayar tagihan beserta dendanya, teror tersebut masih berlanjut.

"Saya baru tahu kalau paylater ini termasuk pinjol legal. Ternyata mereka punya akses ke data BI dan bisa mempengaruhi skor kredit kita," lanjut Nana. Ia menyayangkan pengalaman ini, mengingat selama ini ia tidak pernah bermasalah dengan catatan kreditnya.

Lebih lanjut, Nana menjelaskan bahwa ia tidak berniat untuk melakukan pinjaman. Ia mengira fitur paylater hanya memberikan kemudahan sebagai pelanggan setia. "Kirain dikasih reward aja untuk dipermudah sebagai customer setia, ternyata aku salah," kata Nana sambil tertawa.

Mengalami kejadian ini, Nana mengaku banyak belajar dan menyarankan untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan online. "Saya kapok dan tidak akan lagi menggunakan fitur paylater. Apapun itu, sebisa mungkin jangan pinjam atau pakai yang online-online begini yaa," tutup Nana.

Pengalaman Nana ini menjadi peringatan bagi pengguna layanan paylater agar lebih bijak dan memahami ketentuan serta risikonya.