Simak Cara Asuh Anak dari Seluruh Dunia, Bikin Hidup Orang Tua Lebih Waras!
Selasa, 29 Apr 2025, 18:15 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM - Dalam dunia parenting modern yang semakin individualistis, ternyata kunci untuk jadi orang tua yang waras bukanlah punya stroller mahal atau ikut kelas Montessori, bahkan jawabannya lebih simpel.Â
Berawal dari pengalaman seorang jurnalis yang kelelahan mengasuh dua balita sendirian selama pandemi, eksperimen kecil dimulai dengan pindah ke Singapura dan tinggal di sebelah sahabat.Â
Dari situ, dunia parenting versi baru terbuka, satu di mana teman boleh masak bareng, bantu jagain anak, bahkan ikut âteriakinâ si kecil kalau lagi kelewatan. Kedengarannya radikal? Ternyata di berbagai penjuru dunia, konsep âkomunalâ ini sudah lama jadi kunci mengasuh anak tanpa harus kehilangan akal sehat.
Seperti dilansir dari The Guardian, di Mozambik, kata âibuâ bukan cuma buat perempuan yang melahirkan. Ia bisa jadi tetangga yang bantu jemput anak pulang sekolah, tante yang bawain camilan ekstra, atau nenek sebelah rumah yang jagain bocah saat orang tua kerja. Tradisi ini bukan cuma bikin hidup lebih mudah, tapi juga menumbuhkan empati dan rasa tanggung jawab lintas generasi.
Sayangnya, di banyak negara barat, orang tua sering terjebak dalam peran tunggal, harus jadi guru, juru masak, perawat, dan polisi disiplin sekaligus.Â
Kalau untuk nikahan aja bisa ngajak satu rombongan keluarga, kenapa giliran punya anak malah semua ditanggung berdua doang? Di Brasil, kelahiran anak adalah proyek kolektif. Jangan heran kalau ibu-ibu baru melahirkan dikelilingi keluarga besar, bahkan ada yang menyaksikan proses persalinan bareng-bareng.
Meski nggak harus sampai segitunya, penting untuk memperluas âdaftar tamuâ dalam perjalanan menjadi orang tua. Mulailah dengan ngajak teman-teman yang nggak judging buat mampir, minta tolong bikinin meal train, atau ajak ngobrol ibu dan nenek soal pengalaman mereka jadi orang tua dulu. Siapa tahu, ada pelajaran berharga (dan menghibur) di balik cerita lawas mereka.
Suku Iban di Malaysia tinggal bersama dalam rumah panjang, saling berbagi ruang, makanan, dan tanggung jawab mengasuh anak. Model hidup seperti ini bikin siapa pun merasa punya support system.
Meniru itu, beberapa keluarga modern memilih tinggal berdekatan dengan teman dekat. Walau nggak serumah, tapi cukup satu blok, udah bisa saling kirim anak buat main, gantian masak, bahkan bagi stres bareng. Hasilnya? Anak bahagia, orang tua lebih waras!
Di Belanda, ada tradisi yang bisa bikin orang tua Indonesia deg-degan, namanya forest dropping. Anak-anak ditinggal di hutan dengan senter dan camilan, lalu disuruh cari jalan pulang sendiri. Tujuannya? Melatih kemandirian dan rasa percaya diri.
Versi lokalnya nggak harus ekstrem. Bisa dimulai dengan ajarin anak cara menyeberang jalan sendiri, belanja ke warung, atau naik sepeda sendirian ke tempat yang aman. Anak yang merasa dipercaya akan lebih berani dan tangguh dalam menghadapi dunia.
Kalau di Amerika kakek-nenek lebih sering muncul di kartu ucapan, di Singapura mereka aktif jemput cucu sekolah, bantu PR, sampai ngurus kegiatan harian. Meski kadang beda prinsip parenting, peran mereka tetap penting dan bermakna.
Alih-alih ribut soal beda gaya asuh, para orang tua di sana belajar fokus pada hal-hal yang sejalan, yakni kasih sayang, kebersamaan, dan kehadiran. Bahkan nenek yang cuma bisa bacain dongeng lewat telepon pun bisa jadi pengasuh yang berarti.
Intinya, dari Afrika sampai Eropa, satu pesan yang selalu muncul adalah parenting itu susah di mana-mana, tapi kesepian dalam mengasuh anak adalah masalah paling serius, terutama di negara-negara individualis seperti Amerika.
Dengan membiarkan orang lain terlibat, kita bukan cuma membesarkan anak yang lebih bahagia dan mandiri, tapi juga membangun kehidupan yang lebih utuh, untuk mereka, dan untuk kita sendiri.
Terkadang, jadi orang tua yang baik bukan berarti harus selalu kuat. Tapi tahu kapan dan siapa yang bisa diminta untuk ikut bantu. Termasuk, ya, kalau perlu⦠minta tolongin buat neriakin anak kamu girls hehe.Â
Redaktur: Nayla Shabrina
Penulis: Nayla Shabrina
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.